Thursday 4 August 2016

UNSUR MODAL SOSIAL DAN CONTOHNYA

Tugas


MODAL SOSIAL DAN CIVIL SOCIETY






                                                                      


        


OLEH :

F1B3 14 012






PROGRAM STUDI TEKNIK TAMBANG KONS. REKAYASA SOSIAL TAMBANG
FAKULATAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016





KATA PENGANTAR



         Alhamdulillah hirabbil ‘alamin, segala puja dan puji syukur tak hentinya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayat-Nya yang tercurah untuk hamba-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas : Modal Sosial Dan Civil Society,”.
Makalah  ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Modal Sosial Dan Civil Society. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan Makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terimakasih yang sebesar-besearnya kepada kepda berbagai pihak tersebut.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Makalah ini baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kekurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karna itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.


    Kendari, 11 Juli 2016



 Penyusun      






DAFTAR ISI

                                                                                                                                
HALAMAN JUDUL    
KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI 

BAB I PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang 
I. 2 Rumusan masalah  
I. 3 Tujuan  

BAB II PEMBAHASAN
2.1    Kepercayaan
2.2   Jejaring Sosial
2.3   Resiprositas
2.4   Nilai sosia
2.5   Hubungan Empat Unsur Modal Sosial Yang Terjadi di Desa Epeesi  

BAB III PENUTUP                       
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran 
DAFTAR PUSTAKA 










 BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Dalam KBBI, definisi masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Sedangkan dalam ruang lingkup sosiologi, masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas yang saling ketergantungan satu sama lainnya. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu pada suatu kelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. 
Pengertian lain Masyarakat yaitu sekumpulan orang atau manusia yang membentuk suatu sistem sosial yang didalamnya terdapat komunikasi satu sama lain dan memiliki tujuan tertentu. Sejak dilahirkan manusia mempunyai naluri untuk hidup bergaul dengan sesamanya. Naluri ini merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya, yaitu kebutuhan afeksi, kebutuhan inklusi, dan kebutuhan kontrol. Upaya manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya dilaksanakan melalui suatu proses yang disebut interaksi sosial.
Dalam kehidupan masyarakat ada yang disebut Modal sosial sebagai sumber daya yang dapat dipandang sebagai investasi untuk mendapatkan sumber daya baru.  Seperti diketahui bahwa sesuatu yang disebut daya (resource) adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk dikonsumsi, disimpan dan diinvestasikan,
Dalam modal sosilal ada empat unsur penting dalam kehidupan masyarakat yaitu kepercayaan, jaringan sosial, resiprositas dan nilai sosial.

1.2     Rumusan Masalah
Rumusan masalah di buatnya makalah ini yaitu :
1.   Bagaimana  kepercayaan yang terjadi di kampung ?
2.   Bagaimana jejaring sosial yang ada di kampung ?
3.   Bagaimana resiprositas yang ada di kampung ?
4.   Bagaimana nilai sosial yang ada dikampung ?

1.3     Tujuan
       Tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut :
1.   Mengetahui bagaimana kepercayaan (trust) yang ada di kampung.
2.   Mengetahui  jejaring sosial yang ada di kampung.
3.   Mengetahui resiprositas yang ada di kampung.
4.   Mengetahui nilai sosial yang ada dikampung.



BAB II
PEMBAHASAN

2    Kepercayaan
*         Pengetian Kepercayaan Menurut Para Ahli Yaitu :
a.    Moorman (1993).Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai.
b.    Menurut Fukuyama (1995) kepercayaan adalah harapan yang tumbuh di dalam sebuah  masyarakat yang ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur, teratur dan kerjasama berdasarkan norma-norma yang dianut bersama.
c.    Rosseau, Sitkin, dan Camere (1998), definisi kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang untuk menerima resiko. Diadaptasi dari definisi tersebut, Lim et al (2001) menyatakan kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau jasa yang telah dijanjikan.
d.    Shaw (1997) Kepercayaan merupakan hal yang penting karena membantu mengatur kompleksitas, membantu mengembangkan kapasitas aksi, meningkatkan kolaborasi dan meningkatkan kemampuan pembelajaran organisasi. Kunci yang sangat penting dalam membangun kepercayaan yang tinggi dalam organisasi adalah pencapaian hasil, bertindak dengan integritas, dan pendemonstrasian perhatian. Peningkatan tingkat kepercayaan membutuhkan keseimbangan dari hal-hal penting yang telah tersebut di atas, meskipun ada konflik di antara para pihak dalam organisasi.
Tindakan penyeimbangan membutuhkan desain organisasi yang dapat mendukung kepercayaan, baik struktur organisasi maupun budaya tidak formal
*   Cara Membangun Kepercayaan
Menurut Anonim (2011) kepercayaan tidak akan tercapai dengan sendirinya, memerlukan proses untuk membangun kepercayaan secara terus menerus.
Ada lima dasar untuk membangun kepercayaan :
1.  IntegritasIntegritas pribadi merupakan jaminan terutama untuk dipercayai orang lain. Jika kita kehilangan integritas, maka kita pun sulit meraih kepercayaan dari orang lain. Kejujuran selalu lebih berharga daripada kemunafikan yang paling memikat sekalipun. Orang akan menaruh respek pada sebuah kejujuran. Dan kita akan merasa sangat lega dan langgeng jika diterima dan dipercayai sebagaimana adanya kita. 
2.  KebajikanKebajikan itu hakiki. Jika kita memiliki sumbernya, maka kebajikan takkan habis-habisnya. Seumpama benih yang hidup, jika ditanam ia akan menumbuhkan kepercayaan.Kebajikan ditunjukkan melalui keteladanan hidup dan perbuatan baik. Tanpa kebajikan, siapa yang akan mempercayai kita
3.  WaktuPepatah mengatakan, waktu adalah penguji terbaik. Melewati kurun waktu, suatu hubungan akan semakin teruji. Kepercayaan dibangun seumur hidup, jadi pertahankanlah seumur hidup.
4.  PertanggungjawabanBanyak orang ingin dipercaya, namun merasa takut dengan pertanggungjawaban. Mengapa ? Karena mereka tidak menjadi diri sendiri apa adanya. Padahal integritas dan pertanggungjawaban bagaikan koin dengan dua sisi. Sekali kita berintegritas, otomatis kita pasti dapat memberi pertanggungjawaban.
5.  BuktiBukti adalah konfirmasi dari sebuah kepercayaan. Apakah kita dapat membuktikan kompetensi yang dimiliki ? Janji-janji yang ditepati ? Ucapan dan tindakan yang selarasKonfirmasi yang positif akan membangun dan semakin memperkuat sebuah kepercayaan.
3    Jejaring Sosial       
        Pengertian Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya. Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial seorang individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya
*      ada beberapa hal yang merupakan ciri-ciri utama dari jaringan sosial, yaitu:
a.   Titik-titik, merupakan titik-titik yang dihubungkan satu dengan lainnya oleh satu atau sejumlah garis yang dapat merupakan perwujudan dari orang, peranan, posisi, status, kelompok, tetangga, organisasi, masyarakat, negara dan sebagainya.
b.   Garis-garis, merupakan penghubung atau pengikat antara titik-titik yang ada dalam suatu jaringan sosial yang dapat berbentuk pertemuan, kekerabatan, pertukaran, hubungan superordinat-subordinat, hubungan-hubungan antarorganisasi, persekutuan militer dan sebagainya.
c.   Ciri-ciri struktur. Pola dari garis yang menghubungkan serangkaian atau satu set titik-titik dalam suatu jaringan sosial dapat digolongkan dalam jaringan sosial tingkat mikro atau mikro, tergantung dari gejala-gejala yang diabstraksikan. Contoh dari jaringan tingkat mikro yang paling dasar adalah suatu jaringan yang titik-titiknya terdiri atas tiga buah yang satu sama lainnya dihubungkan oleh garis-garis yang mewujudkan segitiga yang dinamakan triadic balance (keseimbangan segitiga); sedangkan contoh dari jaringan tingkat makro ditandai oleh sifatnya yang menekankan pda hubungan antara sistem atau organisasi, atau bahkan antarnegara.
d.   Konteks (ruang). Setiap jaringan dapat dilihat sebagai terwujud dalam suatu ruang yang secara empiris dapat dibuktikan  (yaitu secara fisik), maupun dalam ruang yang didefenisikan secara sosial, ataupun dalam keduanya. Misalnya, jaringan transportasi selalu terletak dalam suatu ruangan fisik, sedangkan jaringan perseorangan yang terwujud dari hubungan-hubungan sosial tidak resmi yang ada dalam suatu organisasi adalah suatu contoh dari suatu jaringan yang terwujud dalam satu ruang sosial.
e.  Aspek-aspek temporer. Untuk maksud-maksud sesuatu analisa tertentu, sebuah jaringan sosial dapat dilihat baik secara sinkronik maupun secara diakronik, yaitu baik sebagai gejala yang statis maupun dinamis.
4     Resiprositas
Secara sederhana resiprositas berarti pertukaran timbal balik antar individu atau antar kelompok yang selalu ada dalam setiap lapisan masyarakat baik antar individu maupun antar kelompok.  Sedangkan menurut ilmu sosiologi yaitu. Namun, Polanyi menambahkan landasan dengan menunjukkan karakteristik dari pelaku pertukaran. Ia menyimpulkan bahwa tanpa adanya hubungan simetris antar kelompok atau antar individu, maka resiprositas cenderung tidak akan berlangsung. Hubungan simetris yang dimaksud ini merupakan hubungan sosial, masing-masing pihak menempatkan diri dalam kedudukan dan peranan yang sama saat proses pertukaran berlangsung.
Sebagai contoh saat seorang petani mengadakan selamatan dan mengundang tetangga-tetangganya. Kepala desa juga melakukan hal seperti itu di waktu yang lain. Pada aktivitas tersebut keduanya tidak menempatkan diri pada kedudukan sosial yang berbeda. Mereka sejajar sebagai warga kelompok keagamaan, meskipun sebagai warga desa mereka mempunyai derajat kekayaan dan prestise sosial yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan adanya posisi sosial yang sama, pada suatu saat menjadi pengundang dan saat lain menjadi yang diundang.
4.  Nilai sosial
A. Pengertian
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk.
*      Woods
Mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. Contoh, masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam persaingan akan muncul pembaharuan-pembaharuan. Sementara apda masyarakat tradisional lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun.
*      Drs. Suparto
Mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
*      Kimball Young
Mengemukakan nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
*      Prof Dr Notonegoro, nilai sosial dibagi menjadi 3 :
a.    Nilai material, yakni segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia, misalnya makanan, air, atau pakaian.
b.    Nilai vital, yakni segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan dan aktivitas.
c.    Nilai kerohanian, yakni segala sesuatu yang berguna bagi batin atau kerohanian manusia.
    B. Klasifikasi
Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu nilai dominan dan nilai mendarah daging (internalized value).
1. Nilai dominan
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
2. Nilai mendarah daging (internalized value)
Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, guu yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam masyarakat.
C. Fungsi nilai sosial
1.   Memberikan seperangkat alat untuk menetapkan harga social dari suatu kelompok.
2.   Mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkahlaku.
3.   Merupakan penentu akhir bagi manusia dalam memenuhi peranan sosialnya.
4.   Sebagai alat solidaritas bagi kelompok.
5.   Sebagai alat control perilaku manusia








*       Hubungan Empat Unsur Modal Sosial Yang Terjadi di Desa Epeesi Kecamatan   Basala Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Indonesia

Masayarkat desa Epeesi merupakan masyarakat yang ramah, hidup rukun, pekerja keras, dan saling bergotong royong dalam melakukan sebuah pekerjaan yang berkaitan dengan kepentingan umum contohnya dalam perbaikan jalan mereka melakukan gotong royong yang disampaikan pada setiap setelah sholat  jumat bahwa besok ada gotong royong.
Dari dasar kerukunan yang ada di dalam masyarakat desa Epeesi, kemudian berkembang menjadi lebih luas, tidak hanya kerukunan dalam aspek sosial saja yang terjadi, tetapi kerukunan itu juga muncul dalam hal kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi tersebut muncul karena masyarakat memiliki kebutuhan, dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mereka saling bekerjasama satu sama lain. Contoh dari kegiatan ini ketika salah satu dari warga akan melakukan panen padi atau hal yang lainnya mereka saling membantu yang akan melakukan pemanenan begitu juga sebaliknya.
Masyarakat di desa ini  lebih suka menyelesaikan suatu persoalan dengan jalan musyawarah, dan merekapun menghindari terjadinya suatu pertentangan ataupun konfik di dalam masyarakat desa. Karena masyarakat sendiri juga paham dan sadar ketika mereka saling mementingkan egonya satu sama lain dan tidak memperdulikan orang di sekitarnya, maka yang akan terjadi adalah permusuhan di dalamnya adapun masalah yang terjadi di masyarakat seperti pembangunan infrastruktur desa, jalan, perselisihan tanah dan lain-lain, seperti yang dijelaskan kepala desa Epeesi pada pidatonya pada saat usai sholat idul fitri “ jika ada permasalahan yang ada di masyarakat harus melapor pada pemerintah setempat supaya bisa di selesaikan dengan sepatnya”.
Jika dilihat dalam membangun sebuah kepercayaan (Trust) pada  masyarakat mereka sebagai mana diketahui pada masyarakat desa khusunya di desa Epeesi masih kental sistem pinjam-meminjam seperti alat pertanian maupun prabot rumah tangga pada saat ada acara, jika sudah dipinjamkandan mereka mampu menjaganya, mengembalikan pada waktu yang sudah di sepekati berapa lama akan di pinjam maka  disini mulai  timbul rasa percaya itu melainnkan sebaliknya jika tidak bisa menjaganya itu akan terasa ragu meminjam kedua kalinya
Pada masyarakat di desa Epeesi juga memiliki sikap saling peduli antara satu sama lain jika salah satu anggota masyarakat terkena musibah akan tidak sungkan-sugkan mereka saling mengunjungi utamanya keluarga mereka itu karna mereka percaya kita tidak akan selamanya sehat jika pada nantinya kita sakit siapa yang jenguk kita. Tetapi yang lebih utama disini keluarga.
Jika salah satu dari anggota masyarakat yang sakit akbat jatuh serta penyakit lainnya contohnya orang yang terkena parang akibat membajak padi mereka biasanya mereka lebih memilih memanggil orang yang sudah mempunyai keahlian yang  biasa di sebut dukun atau tabib yang nantinya supaya tahan daranya lalu membawanya ke dokter jika memang  di perlukan untuk membawanya. Di sini kita bisa lihat mereka masih memiliki rasa kepercayaan terhadap pengobatan tradisional.
Dalam setiap dusun terlihat kelompok-kelompok tani yang dibentuk tujuannya yaitu jika ada bantuan dari pemerintah akan lebih mudah di data. Dalam satu kelompok juga terdiri dari  satu ketua kelompok yang ditunjuk oleh anggotanya ataupun pemerintah yang mempunyai kelebihan tersendiri contoh bantuan dari pemerintah yang berbentuk kelompok yaitu:
1.   Pompa rumput/hama
2.   Jaring atau pukat
3.   Bibit ikan mas
4.   Tempelan coklat
Dari contoh diatas atas bantuan pemerintah  jika salah satu anggota kelompok yang ingim memakainya seperti pompa rumput dan jaring atau pukat harus minta ijin pada ketua kelompok supaya di ketahui siapa yang meminjamnya. Tapi kalau tempelan berbeda sedikit karna pemberiannya perindividu seperti kanton plastik, tali rapia, racun hama dan pupuk biasanya dalam satu kelompok tiap dusun
Berbeda dengan kelompok  antar keluarga ini bisa dilihat dari usai lebaran yang lebih dominan yang dikunjungi dahulu yaitu keluarga dan tetangga terdekat  mereka masing-masing  tidak lain untuk saling maaf-maafan.  Biasanya jika mengunjungi kerabat ataupun teman  yang agak jauh seperti antara desa maupun kecamatan biasanya berrombongan ini bisa dilihat bahwa solidaritas antara masyarakat satu dengan yang lain sangat kental di banding di kota yang manusianya sangat bersipan individualis
Pada saat pidatonya pada usai sholat idul fitri kepala desa Epeesi bapak Zainal juga mengumumkan bahwa desa ini juga telah dibuka kelompok pengajian dan pembinaan ahlak untuk anak-anak dengan tujuan dengan dibinanya anak-anak mulai dari usia dini akan membawanya hingga dewasa bersifat islamiah. Karana kepala desa mengangap  bahwa di pendidikan belum cukup dalam mengajarkan islam lebih dalam, karana didalam pendidikan hanya lebih pokus saja pada pengetahuan duniawi dengan begitu akan seimbang antara dunia dan akhirat. Karna kalau kita lihat faktanya sekarang ini banyak orang dewasa yang membaca alqu’an yang belum lancar bahkan ada yang tidak bisa sama sekali begitu juga dengan ahlaknya jika diajarkan ahlaknya mulai dari dini maka anak tersebut akan mempertimbangkan jika akan melakukan perbuatannya seperti banyak pejabat-pejabat maupun masyarakat umum sekarang tanpa mempertimbangkan mereka melakukan hal-hal yang merugikan orang lain seperti :
a.    Korupsi
b.    Pembunuhan
c.    Pemerkosaan
d.    Pencurian dan lain-lain.
Dari contoh diatas tentu saja akan merugikan orang lain jika tidak ada rasa pertimbangan manusia itu sendiri maka kepala desa Epeesi menghimbau kepada orangtua agar segera mendaftarkan anak-anak warganya maupun dari desa lain.
Seperti yang dijelaskan diatas masyarakat desa Epeesi Kerjasama sangat antusias dalam saling membantu maupun gotong-royong  jika salah satu warga akan melakukan sebuah acara sebagian besar masyarakatnya ikut berpartisipasi salah satu contoh jika salah satu masyarakat menanam jagung dan ketika panen  dimulai mereka memasak dan memakan  jagung tersebut secara bersama-sama begitu juga sebaliknya disini kita bisa lihat dalam masyarakat ini masi sangat memengankuat hubungan timbal balik atau biasa disebut resiprositas
Contoh lain jika ada pesta pernikahan dan selamatan   jauh hari sebelum acara dimulai para tetangga maupun keluarga sudah terlihat ramai di rumah yang akan mengadakan pesta tersebut, biasanya dari kalangan ibu-ibu membuat kue tradisional membuat bumbu sapi atau ayam dan lain-lain. Sedangkan pihak laki-laki biasanya membuat tenda sepagau tempat acara  mengambil kayu bakar  memotong ayam sapi dan lain-lain secara bersama hingga membersihkannya bulunya. Alat-alat yang dibutuhkan dalam suatu acara jika warga yang buat acara tidak memiliki maka harus meminjamkan di tetangga yang memilikinya contohnya piring yang tidak cukup sendok panci dan lain-lain. Hal ini terus berlanjut terus- menerus pada masyarakat hal tidak ada hukum yang mengatur atau mengontrol di dalam masyarakat tetapi rasa kesadaran masyarakat itu sendiri jika tidak melakukakanya maka mereka merasa bersalah di dalam hatinya.
Dalam kehidupan sehari-hari masih erat di jumpai seperti pertukaran makanan pada tetangga, alat pertanian gotong royong ini semua aktivitas resiprositas yang terjadi di dalam masyarakat baik antar individu maupun kelompok proses resiprositas di jelaskan bukan resiprositas pendek dan dalam pertukaran masing-masing pihak percaya bahwa barang dan jasa yang diberikan akan di balas entah kapan.
Pada saat sekarang yang masyarakatnya mulai materialistik yang membutuhkan serba uang pada masyarakat di desa Epeesi juga mulai melakukan praktik-praktik atau biasa disebut resiprositas sebanding (pertukaran seimbang). Ada banyak kita bisa lihat seperti :
1.   Masyarakat yang mempunyai kebun luas yang tidak bisa mengolahnya semua maka memberikan kepada masyarakat yang kurang mampu kemudian nanti hasilnya dibagi antara pemilik dan yang mengolahnya.
2.   Masyarakat yang akan memanen Padi, Coklat yang luas atau sedang banyak buahya biasanya memenggil orang untuk membantunya kemudian setelah selesai dia akan di berikan imbalan jasa.
3.   Menyemprotkan rumput atau hama pada tanaman biasanya juga di beri imbalan kepada yang disuruh. Imbalan ini biasanya tergantung  kesepakatan atau luas yang telah dikerja.
4.   Membantu menangkap ikan di empan dan lain-lain.
Dari contoh diatas sangat jelas dalam masyarakat ini sangat atau masih kuat rasa resiprositas dalam kehidupan sehari-harinya dan meskipun sangat terlihat memang sudah ada yang namanya resiprositas sebanding  tapi kenyataan bisa dilihat masih hidup rukun bahkan saling membantu satu sama lain contohnya masyarakat yang tidak mempunyai uang dengan membantu memanen padi atau coklat  dia akan mendapatkan uang.
Masih banyak lagi contohnya  terkait dengan resiprositas yaitu masyarakat yang mempunyai empan biasanya mereka menjual kepada masyarkat yang tidak mempunyai empang begitu juga sebaliknya dalam hal ini tanpa di sadari dalam masyarakat desa epeesi sudah melakukan Resiprositas Negatif (negative reciprocity) yang sudah terpengaruh oleh sistem ekonomi uang atau pasar. Ini tidak bisa juga disalahkan masyarakat tetapi merupakan perkembangan zaman yang materialistis yang harus diterimah oleh masyarakat itu sendiri, karna kalau kita lihat sekarang dalam kehidupan sehari-hari yang paling kita butuhkan yaitu uang. Tidak seperti jaman dulu sangat terlihat pertukaran barang dengan barang, barang degan jasa dan lain-lain.
Nilai-nilai sosial yang ada dimasyarkat ini yang masih dipertahankan salah satunya yang telah di sebutkan di atas yaitu gotong-royong hingga saat ini dalam satu minggu biasanya mereka  melakukan kerja bakti di jalan jika dilihat mereka sangat kompak mengapa demikian karna setiap rumah jarang yang tidak hadir salah satunya jika orang tua tidak bisa hadir biasanya anaknya yang hadir, jika memang keduanya  dari mereka tidak bisa hadir  maka mereka memberitahukannya kepada tetangganya kalau ada halangan yang harus benar-benar diselesaikan karna kalau tidak diketahui mengapa tidak datang maka masyarakat tersebut telah melanggar aturan yang telah di buat bersama yang telah disepakati jika memang tidak bisa hadir  maka harus memberi tahukan kepada tetangga sebelah supaya tidak ada cerita di masyarakat bahwa keluarga tersebut malas pergi gotong royong dan lain-lain.
Hal yang menarik dalam gotong royong ini karna hanya dilakukan pada saat musim kemarau saja karna kalau musim hujan menurut warga percuma  di perbaiki karna akan rusak lagi dan juga sibuk-sibuknya masyarakat karna bulan-bulan tersebut merupakan waktu pemanenan seperti coklat dan padi. Hal tersebut menandakan mereka telah melakukan melakakukan kesepakatan secara bersama jika salah satu dari masyarakat yang melanggarnya memang tidak ada sansi secara tertulis tetapi secara tidak langsung ada penillaian tersendiri dari masyarakat lainnya.
Dalam kehidupan bermasyarakat nilai seperti etika, moral, tingkah laku sangat penting untuk di jaga untuk menjadi masyarakat yang harmonis seperti tingkah laku manusia jika buruk maka pelaian seseorang selalu buruk begitu juga kalau ahlak baik maka penialian seseorang akan berprasangka baik itu sebabnya kepala desa Epeesi yang telah disebutkan diatas jika ada pertentangan di antara masyasrakat agar secepatnya diselesaikan karana lama-kelamaan akan menjadi besar maka keharmonisan dalam kehidupan sehari- hari hilang akibat perbuatan tersebut.
 Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya masyarakat di desa ini  masih sangat kental jiwa tolong-menolongya salah satu contohnya jika ada acara di desa ini warga yang selalu  hadir membantu dalam acara tersebut akan mendapatkatka penilaian tersendiri ini sagat terlihat jika orang tersebut juga akan melakukan acara akan lebih ramai di bandingkan orang yang jarang datang ke acara. Manfaat  lain yang sering datang pada acarayang di dapatkan akan lebih cepat mendapat bantuan dari pemerintah, mendapat Job atau proyek yang nantinya dia dipercayai dalam hal tersebut.
Ini bukan berarti ada perkecualian khusus dari pihak pemerintah di banding masyarakat lainnya melainkan kepercayaan yang telah dia bangun bahwa orang tersebut bahwa memiliki jiwa solidaritas yang tinggi dan jiwa sosial yang bagus.































BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya contohnya pada masyarakat desa Epeesi  masih kental sistem pinjam-meminjam seperti alat pertanian maupun prabot rumah tangga pada saat ada acara, jika sudah dipinjamkandan mereka mampu menjaganya, mengembalikan pada waktu yang sudah di sepekati berapa lama akan di pinjam maka  disini mulai  timbul rasa percaya itu melainnkan sebaliknya jika tidak bisa menjaganya itu akan terasa ragu meminjam kedua kalinya
Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, contonya didesa Epeesi  Pada saat pidatonya pada usai sholat idul fitri kepala desa Epeesi bapak Zainal juga mengumumkan bahwa desa ini juga telah dibuka kelompok pengajian dan pembinaan ahlak untuk anak-anak dengan tujuan dengan dibinanya anak-anak mulai dari usia dini akan membawanya hingga dewasa bersifat islamiah.
Secara sederhana resiprositas berarti pertukaran timbal balik antar individu atau antar kelompok yang selalu ada dalam setiap lapisan masyarakat baik antar individu maupun antar kelompok  Contoh di desa Epeesi  jika ada pesta pernikahan dan selamatan   jauh hari sebelum acara dimulai para tetangga maupun keluarga sudah terlihat ramai di rumah yang akan mengadakan pesta tersebut, biasanya dari kalangan ibu-ibu membuat kue tradisional membuat bumbu sapi atau ayam dan lain-lain. Sedangkan pihak laki-laki biasanya membuat tenda sepagau tempat acara  mengambil kayu bakar  memotong ayam sapi dan lain-lain secara bersama hingga membersihkannya bulunya.
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Contoh di desa Epeesi  gotong-royong dan lain-lain.
3.2  Saran
Dalam kehidupan bermasyarakat harus dipertahankan unsur-unsur modal sosial jangan sampai ada yang hilang diantaranya seperti kepercayaan (trust), jejaring sosial resiprositas, dan nilai sosial demi menjaga keharmonisan didalam masyarakat, fungsi lain dari empat unsur tersebut merupakan unsur dasar dalam memulai kehidupan bermasyarakat.








DAFTAR PUSTAKA

anonim. 2016.https://id.m.wikipedia.org/wiki/jejaring_sosial Anonim. 2016. (Diakses 19 Juli 2016).
anonim.2016.http://www.abbalove.org/index.php?option=com_content&view=art icle&id=1753:building-trustmembangunkepercayaan&catid=102:charact er&Itemid=46(Diakses 19 Juli 2016).
Hudayana Bambang. 2012. http://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/ view /2076. (Diakses 19 Juli 2016).
rememoZays.2012 http://zaysscremeemo.blogspot.co.id/2012/07/pengertian-kepercyaan.h(Diakses 19 Juli 2016).
satyariyono2012..https://satyaariyono.wordpress.com/2012/06/24/kepercayaa/(Diak ses 19 Juli 2016).
Sepmarlin. 2012. http://sepmarlyhn.blogspot.co.id/2012/04/nilai-dan-norma-yang-be rlaku-di.html(Diakses 19 Juli 2016).




















No comments:

Post a Comment

Manajemen dan Audit Lingkungan Artikel ISO 14001 Sebagai Pengelolaan Lingkungan Standar

1.1 Latar B e la k a n g   Untuk   mem e nuhi k e butuhan k e hidupan manusia mem e rluk a n sumb e rd a y a a lam, b e r...