Thursday 4 August 2016

MAKALAH

PERBEDAAN MASYARAKAT EKSKLUSIVE DAN MASYARAKAT INKLUSIVE  SERTA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
 

logo-baru



                                                                                               



OLEH :
KELOMPOK 9

*      AHMAD NURUL HASAN             (F1B3 14 004)
*      ANDI AGUSDAR                            (F1B3 14 018)
*      MUHAMMAD NUR                                    (F1B3 14 024)
*      ARFAN RIFAI                                 (F1B3 14 021)
*      LISWAN                                            (F1B3 14 028)


PROGRAM STUDI TEKNIKTAMBANG KONS. REKAYASA SOSIAL TAMBANG
FAKULATAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Dalam KBBI, definisi masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Sedangkan dalam ruang lingkup sosiologi, masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas yang saling ketergantungan satu sama lainnya. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu pada suatu kelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.  Di Negara kita ini, Indonesia memiliki struktur masyarakat yang beragam. Dari struktur masyarakat yang beragam inilah, ada istilah masyarakat multikultural.
Definisi masyarakat multikultural dalam buku  Dasar-Dasar Sosiologi, adalah masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multicultural ini merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri dari berbagai golongan , suku, ras, etnis, agama dan budaya. Dalam masyarakat multikultural, perbedaan kelompok sosial, kebudayaan dan suku dijunjung tinggi. Namun tidak berarti adanya kesenjangan dan perbedaan hak dan kewajiban diantara mereka. Maka untuk mewujudkan kerukunan dalam masyarakat, diperlukan sebuah paham multikulturalisme, yaitu sebuah pandangan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman dalam masyarakat. Multikulturalisme menuntut masyarakat untuk hidup toleran, saling pengertian dan tenggang rasa.
Pada penulisan makalah ini kami coba membahas tentang masyarakat yang bersifat ekslusif dan inklusive  serta kekurangan dan kelebihan dari masyaraka yang bersifat eksklusive dan inklusive.





1.2  Rumusan masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu :
a.       Apa yang membedakan antara masyarakat eksklusive dengan masyarakat inklusive ?
b.      Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi sehingga masyaraka ada yang bersifat eksklusive dan inklusive ?






















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan masyarakat eksklusive dan inklusive.
Masyarakat eksklusive  adalah mereka yang membatasi pergaulan dengan masyarakat lain. Masyarakat ini cenderung memisahkan diri dan tertutup dari pengaruh luar.  Masyarakat yang disibukkan oleh urusannya masing-masing dan kurang berinteraksi baik dengan lingkungannya. Sehingga merasa takut budaya lain merusaki budayanya. Contoh: orang-orang kaya yang individualis, orang-orang jawa dulu yang  memingit(tidak mengijinkan keluar) anak perempuannya. Orang-orang kerajaan pada jaman dahulu yang hanya berinteraksi dengan para penghuni kerajaan saja.
Masyarakat inklusive  adalah masyarakat yang terbuka dengan budaya lain sehingga cenderung lebih mudah berinteraksi atau bergaul dengan masyarakat lain. Sehingga menjunjung tinggi persamaan derajat. Contoh: yaitu orang-orang yang mudah bergaul, mempunyai teman yang banyak, Orang orang yang bersikap terbuka dalam menerima teman-teman baru tanpa memandang latar belakangnya.
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Jika masyarakat inklusive  cenderung mamandang positf terhadap pengaruh dari luar ataupun pergaulan dengan orang lain. Sedangkan masyarakat eksklusive  cenderung memandang negatif terhadap pengaruh dan pergaulan dari luar lingkungan mereka.
2.2  Faktor – faktor yang mendorong masyarakat bersifat ekslusive dan inklusive.
2.2.1        Faktor internal
a.       Bertambah dan berkurang penduduk
Pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama yang menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan. Lembaga sistem hak milik atas tanah mengalami perubahan-perubahan, orangmengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil dan sebagainya, yang sebelumnya tidak dikenal oleh masyarakat.
b.      Penemuan-penemuan baru
Inovasi atau innovation merupakan suatu proses sosial dan budaya yang besar, tetapi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Proses tersebut meliputi suatu penemuan unsur baru budaya, unsur kebudayaan baru tersebut disebarkan ke masyarakat, lalu diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan menjadi dua yaitu discovery dan invention.
Discovery adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik yang berupa alat baru atau ide baru, yang diciptakan oleh individu atau suatu rangkaian ciptaan individu-individu dalam masyarakat yang bersangkutan.
Discovery baru menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebut dalam hidup dan kehidupannya.
Adapun faktor-faktor yang mendorong timbulnya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
a.       Adanya kesadaran masyarakat akan kekurangan kebudayaannya;
b.      Adanya kualitas para ahli dari suatu kebudayaan;
c.       Adanya perangsang bagi kegiatan-kegiatan penciptaan dalam masyarakat;
d.      Pengaruh unsur-unsur budaya luar yang lebih bermanfaat bagi kehidupan masyarakat;
e.       Adanya lembaga atau organisasi sosial yang mendorong ke arah penemuan baru tersebut.

c.       Pertentangan (konflik) dalam masyarakat
Pertentangan (konflik) dalam nilai-nilai dan norma-norma, politik, etnis, dan agama dapat menimbulkan perubahan sosial budaya yang luas. Pertentangan individu terhadap nilai-nilai dan norma-norma, serta adat-istiadat yang telah berjalan lama dan akan menimbulkan perubahan apabila individu-individu tersebut beralih dari nilai, norma, dan adat-istiadat yang telah diikuti selama ini.
Selain itu juga dapat dicontohkan dalam sejarah pertentangan antara kelompok konservatif dengan kelompok liberal dalam parlemen Belanda yang dimenangkan oleh kelompok liberal, telah menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya bagi masyarakat Indonesia. Seperti dihapuskannya tanam paksa, masuknya modal swasta ke Indonesia dan dilaksanakannya politik etis yang menimbulkan berbagai perubahan dalam struktur masyarakat dan berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia.
2.2.3        Faktor  eksternal
a)      Lingkungan fisik
Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, angin taufan, banjir besar, tanah longsor, dan lain-lain memungkinkan masyarakat pindah dari daerah asal ke daerah pemukiman baru. Berubahnya lingkungan fisik dapat juga diartikan berubahnya lahan penduduk lama demi kepentingan yang baru.
b)      Peperangan
Peperangan yang terjadi antara satu masyarakat atau negara dengan masyarakat lain menimbulkan berbagai dampak, sepertinya dampak yang ditimbulkan oleh adanya pemberontakan dan pertentangan-pertentangan. Negara yang menang biasanya akan memaksakan negara yang takluk untuk menerima kebudayaannya yang dianggap kebudayaannya lebih tinggi tarafnya.
c)      Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Adanya interaksi langsung antara satu masyarakat dengan masyarakat lain akan menyebabkan saling pengaruh. Selain itu, pengaruh budaya dapat berlangsung pula melalui komunikasi satu arah yaitu komunikasi masyarakat dengan media massa.Interaksi budaya tidak menjamin timbulnya pengaruh satu budaya terhadap budaya lainnya. Suatu masyarakat dapat saja menolak atau menyeleksinya terlebih dahulu baru kemudian menyerap unsur-unsur budaya yang sesuai.
Respon psikologis individu terhadap cross-cultural contact ada empat kemungkinan, yaitu:
a.       Type passing yaitu individu menolak kebudayaannya yang asli dan mengadopsi kebudayaan yang baru;
b.      Type chauvinist yaitu individu menolak sama sekali pengaruh-pengaruh busaya asing, mereka kembali kepada kebudayaan asli mereka dan biasanya mereka menjadi nasionalis yang militant dan pejuang kuat untuk menolak pengaruh-pengaruh budaya asing tersebut;
c.       Type marginal yaitu respon yang terombang-ambing di antara kebudayaan asli sendiri dengan kebudayaan masyarakat lain yang asing tersebut; dan
d.      Type mediating di mana individu dapat menyatukan bermacam-macam identitas budayanya, mempunyai keseimbangan integrasi, dan memperoleh personality dua atau beberapa kebudayaan. Respon individu bersifat selektif, kombinasi, dan mensintesiskan, tanpa melupakan inti budayanya sendiri.
2.3      Dampak positif dan negatif dari masyarakat yang eksklusive dan inklusive
2.3.1 Dampak positif dan negatif masyarakat eksklusive
a. Dampak positif
a.       Manusia diringankan beban pekerjaannya dengan adanya alat-alat tekhnologi informasi dan komunikasi serta sarana transportasi yang serba canggih dan modern.
b.      Gaya hidup delivery order membantu manusia jika ia sibuk namun membutuhkan barang atau makanan yang kondisi tokonya jauh maka ia tinggal memesan apa yang ia butuhkan.
c.       Memperkaya unsur-unsur kebudayaan karena budaya yang datang akan melakukan suatu peleburan budaya dengan budaya yang lama dan menghasilkan budaya yang baru.
b. Dampak negatif
a.       Dengan adanya arus modernisasi manusia akan timbul rasa anti sosial karena ia berpendapat “Walaupun saya tidak bersosialisasi dikehidupan nyata dan tidak diterima di lingkungan saya, saya masih bisa bersosialisasi di dunia maya.
b.      Sebelum adanya pengaruh modernisasi, masyarakat sangat menghargai dan menerapkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku sebagai masyarakat dengan adat dan budaya ketimuran. Seperti sopan santun, tata krama, kerukunan dan sebagainya. Sekarang, nilai-nilai dan norma-norma tersebut mulai bergeser. Akibat pengaruh tekhnologi dan budaya asing, nilai-nilai dalam kehidupan kemasyarakatan seperti nilai kerukunan, gotong royong sekarang ini sudah mulai luntur. Apalagi di kota-kota besar nilai-nilai semacam ini sudah jarang ditemui.
c.       Manusia akan cenderung memiliki sifat sombong atas gaya hidup yang mereka jalani saat ini. Dengan gaya hidup mewah manusia akan mencoba untuk mempamerkan apa yang baru ia miliki kepada orang lain disekitarnya. Serta orang lain tersebut akan tergerak hatinya untuk membeli sesuatu tersebut tanpa melihat kondisi ekonominya yang terpenting ia dapat memiliki hal tersebut yang sama dengan teman-teman sosialnya yang bergaya hidup serba mewah.
d.      Fakta baru mengejutkan bahwa dengan adanya arus modernisasi, Bahwa Tuhan hampir dipensiunkan dari kehidupan ini. Dalam arti kata, manusia tidak lagi memerlukan campur tangan Tuhan dalam mengatasi kehidupannya. Mereka telah menganggap diri mereka sebagai makhluk yang telah dewasa dan bebas menentukan pilihan sesuai dengan kehendak sendiri. Ucapan selamat tinggal kepada Tuhanpun dikumandangkan seiring berlangsungnya proyek modernisme.
2.3.2 Dampak positif dan negatif masyarakat inklusive
Dalam kehidupan masyarakat inklusive cenderung banyak memiliki dampak positif yaitu Masyarakat inklusi merangkul setiap pribadi individu yang unik dengan latar belakang, budaya, karakteristik dan kemampuan berbeda. Keunikan dan perbedaan setiap pribadi individu mewarnai keberagaman masyarakat kita di Indonesia. Inilah makna terdalam dan sesungguhnya dari “Bhinneka Tunggal Ika” yang memuat makna berbeda-beda namun satu.Beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sikap inklusif :
a.       Menyadari bahwa setiap orang atau kelompok di masyarakat memiliki potensi mencapai kebenaran, sehingga tidak menghindari primordialisme yang berlebihan terhadap keunggulan dirinya dan kelompoknya, setiap orang atau kelompok juga memiliki sisi kelemahan yang membutuhkan kerjasama dengan orang atau kelompok lain.
b.      Mengakui adanya aspek-aspek universal yang mungkin bernilai positif pada orang lain/ kelompok lain yang berbeda pandangan (aliran) agama untuk menunjang tercapainya cita-cita/ misi pembangunan masyarakat.
c.       Menumbuhkan jiwa sportif dalam bersosialisasi dan hidup bersama dengan orang lain/ kelompok lain, sehingga terdorong untuk mengelola perbedaan secara etis atau mengembangkan kompetisi yang sehat meskipun memiliki pandangan dan cara hidup yang berbeda. Membiasakan berkomunikasi dengan sehat tidak semata-mata didasari persepsi yang sempit dan kacamata kuda, melainkan berdasarkan pengamatan dan pengertian terhadap perbedaan yang ada.

Ø  CONTOH KASUS MASYARAKAT INKLUSIF
Contoh penerapan sifat Inklusif yaitu sistem pendidikan di sekolah umum terutama di daerah perkotaan, mereka  cenderung lebih terbuka dan menerima hal-hal baru seperti perkembangan teknologi, mereka juga lebih terbuka dan fleksibel terhadap perubahan-perubahan budaya yang terjadi.
Ø  CONTOH KASUS MASYARAKAT EKSLUSIF
Contoh penerapan sifat Ekslusif biasanya terjadi di daerah pedesaan utamanya desa yang sedikit terisolir dan akses masuk ke desa tersebut sulit dijangkau sehingga masyarakat pada desa tersebut cenderung lebih tertutup dan kurang menerima hal-hal baru baik yang berupa teknologi maupun budaya, karena anggapan mereka hal-hal baru tersebut akan merubah tatanan kehidupan mereka. Bahkan saat mereka berada di luar daerahnya mereka akan lebih cenderung tertutup dan lebih banyak berkomunikasi dengan orang-orang tertentu saja sehingga mereka akan sulit bergaul.












BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas adalah bahwa Sikap inklusif cenderung memandang positif perbedaan yang ada, sedangkan sikap eksklusif cenderung memandang negatif perbedaan tersebut. Dampak memandang positif perbedaan adalah memunculkan dorongan/ motivasi untuk mempelajari perbedaan tersebut dan mencari sisi-sisi universalnya guna memperoleh manfaat yang menunjang hidup/ cita-citanya. Sikap positif terhadap perbedaan lahir karena adanya kesadaran bahwa perbedaan adalah fitrah/ alamiah, sehingga tidak menolak perbedaan melainkan mengakui adanya potensi persamaan-persamaan yang bersifat universal.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan pada penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca yang ingin mengcopy atau mengambil isi dari makalah kami di harapkan disertakan dengan sumbernya serta tak lupa juga agar pembaca mepahami isi dari makalah kami.








DAFTAR PUSTAKA








No comments:

Post a Comment

Manajemen dan Audit Lingkungan Artikel ISO 14001 Sebagai Pengelolaan Lingkungan Standar

1.1 Latar B e la k a n g   Untuk   mem e nuhi k e butuhan k e hidupan manusia mem e rluk a n sumb e rd a y a a lam, b e r...