LAPORAN
ANALISIS KUANTITATIF KECAMATAN WUA-WUA
KOTA KENDARI
NAMA KELOMPOK 4
:
RISAL GUNAWAN
DIRMAN SALEH
LA ODE ALFAYYALD
ARIF HIDAYAAT
MUH YAHYA
DEDI
ZUNARDI LAODE
MUSRIANA SARI
SRY DIAN
NOVITASARI
RAHMA
SULFITRIANI YUNUS
WA ODE RATNA
NGKONU
MARINA PEBRIANTI
HAYUNSAPUTRA
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI
KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
Kata Pengantar
Analisis kuantitatif Kecamatan Wua-Wua Kota Kendari
pada tahun 2016 berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Kendari
dan hasil survey yang mencakup proyeksi penduduk dalam gambaran umum untuk dua
puluh tahun ke depan, persebaran sarana dan prasarana lingkungan yang meliputi
sarana pemerintahan dan pelayanan umum, sarana pendidikan dan pembelajaran,
sara kesehatan, sarana peribadatan, sarana perdagangan dan niaga, sarana
olahraga beserta indeks sentralitas
terbobot Kecamatan Wua-Wua.
Kami sadari bahwa analisis kunatitatif Kecamatan
Wua-Wua Kota Kendari yang kami buat masih banyak kekurangan,untuk itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik kontruktif dari berbagai pihak agar
pembuatan analisis kuantitatif selanjutnya dapat disajikan dengan baik.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada
pemerintah Kecamatan Wua-Wua, Instansi/Dinas, maupun kelurahan, khususnya yang
telah membantu dalam pembuatan analisis ini.
Kendari, 26 Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR
ISI.................................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... 4
DAFTAR
TABEL.......................................................................................... 7
BAB
I PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG........................................................................... 8
B.
RUMUSAN
MASALAH....................................................................... 9
C.
TUJUAN................................................................................................9
D.
WAKTU DAN LOKASI....................................................................... 9
BAB II GAMBARAN UMUM
A.
KEADAAN GEOGRAFIS.................................................................... 10
B.
PEMERINTAHAN................................................................................ 11
C.
KEPENDUDUKAN.............................................................................. 12
D.
SOSIAL.................................................................................................. 13
E.
PERTANIAN
DAN PETERNAKAN................................................... 15
F.
SARANA
DAN PRASARANA........................................................... 16
BAB
III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.
PROYEKSI PENDUDUK.................................................................... 22
B.
ANALISIS PROYEKSI SKALOGRAM............................................. 24
C.
ANALISIS INDEKS SENTRALITAS TERBOBOT........................... 25
BAB IV PENUTUP
A.
KESIMPULAN...................................................................................... 27
B.
SARAN.................................................................................................. 27
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Wilayah Merupakan tempat dimana menetapnya rakyat dan
merupaan tempat penyelenggaraan pemerintahan negara. Wilayah yang meliputi
segala sesuatu yang tanpak di permukaan bumi adapun wilayah terbagi menjadi wilayah
fungsional, wilayah perencanaan, wilayah administrasi, wilayah perencanaan.
Adapun wilayah fungsional meupakan wilayah yang secara fungsional memiliki
sifat saling ketergantungan antara pusat dan daerah dibelakangnya. Wilayah
perencanaan merupakan wilayah yang batasnya didasarkan secara fungsional dalam
kaitannya dengan maksud perencanaan. Wilayah administratif merupakan wilayah ditentukan
berdasarkan kepentingn administrasi pemerintahan atau politik seperti provinsi,
kabupaten, kecamatan, desa atau kelurahan.
Wilayah
Kecamatan Wua-wua secara geografis terletak di bagian Selatan Kota Kendari dan
secara administratif Kecamatan Wua-wua dibatasi oleh Sebelah Utara berbatasan
dengan Kecamatan Kadia, Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kambu, Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Baruga, Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Puwatu. Kecamatan
wua-wua merupakan pemekaran dari Kecamatan Baruga yang terbentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 20 Tahun 2006. Kecamatan Wua-wua terbagi
atas 4 (empat) Kelurahan, yaitu : Kelurahan Anawai, Kelurahan Wua-wua,
Kelurahan Bonggoeya, dan Kelurahan Mataiwoi.
Laporan ini dibuat untuk mengetahui
persebaran sarana dan prasarana yang teradapat di kecamatan Wua-wua dan sebagai
salah satu syarat kelulusan mata kuliah Pengembangan Wilayah .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas dapat
ditarik beberapa masalah yakni:
1)
Bagaimana
Pertumbuahan jumlah untuk dua puluh tahun ke depan ?
2)
Bagaimana kondisi wilyah kecamatan wua-wua ditinjau dari
aspek pusat pelayanan, sub pusat pelayanan dan penunjang
C. Tujuan
Adapun tujuan analisis yakni :
A.
Untuk
mengetahui jumlah
penduduk kecamatan wua-wua dalam proyeksi
penduduk dua puluh tahun kedepan
B.
Untuk mengetahui wilayah-wilayah pusat pelayanan, sub
pusat pelayanan dan penunjang dikecamatan wua-wua
D.
Waktu
Dan Lokasi
Analisis kuantitatif ini bertempat di Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari
Kecamatan Wua-Wua yang dilaksanakan pada bulan oktober 2016
BAB I
PEMBAHASAN
GAMBARAN UMUM
1. KEADAAN GEOGRAFIS
Wilayah
Kota Kendari terletak di sebelah Tenggara Pulau Sulawesi. Luas wilayah daratan
Kota Kendari 295,89 Km2 atau 0,70 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi
Tenggara. Luas wilayah menurut Kecamatan sangat beragam. Kota Kendari dengan
ibu kotanya Kendari dan sekaligus juga sebagai ibukota Provinsi Sulawesi
Tenggara secara astronomis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa berada
di antara 3o 54` 30``- 4o 3` 11`` Lintang Selatan dan membentang
dari Barat ke Timur diantara 122o 23`- 122o 39` Bujur Timur. kota
Kendari memiliki batas-batas sebelah Utara - Kabupaten Konawe; Timur - Laut
Kendari ; Selatan - Kabupaten Konawe Selatan ; Barat - Kabupaten Konawe
Selatan. Kota Kendari terbentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 1995 yang disyahkan pada tanggal 3 Agustus 1995 dengan status Kotamadya
Daerah Tingkat II Kendari.
Bab
ini menyajikan gambaran utama Kecamatan Wua-Wua yang mencakup batas-batas
wilayah, luas wilayah dan keadaan iklim.
A. Batas-Batas
Wilayah
- Sebelah Utara berbatasan dengan
Kecamatan Puwatu
- Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Baruga dan Kecamatan
. Kambu
- Sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan Kadia
-
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Baruga
B. Luas Wilayah
Luas wilayah daratan Kecamatan
Wua-Wua sebesar 11,16 km2 atau 4,17 persen dari luas daratan Kota Kendari,
Sulawesi Tenggara.
Luas wilayah menurut Kelurahan
sangat beragam, dari yang terluas yaitu Kelurahan Wua-Wua, Kelurahan Anawai,
Kelurahan Bonggoeya, dan Kelurahan Mataiwoi.
C. Keadaan
Iklim
Kecamatan
Wua-Wua mengalami dua musim yakni musim kemarau dan musim penghujan. Keadaan
musim ini sangat dipengaruhi oleh arus angin yang bertiup di atas wilayahnya.
Pada bulan April sampai dengan
bulan Agustus, angin bertiup dari Benua Asia dan Samudera Pasifik banyak
mengandung uap air. Maka pada bulan-bulan tersebut di wilayah Kecamatan Wua-Wua
dan sekitarnya terjadi musim hujan. Menurut data yang ada di Kecamatan Wua-Wua
tahun 2015 terjadi 169 hari hujan (hh)dengan curah hujan 1.595 mm.
2. PEMERINTAHAN
A. Pemerintahan
Daerah
Wilayah administrasi Kecamatan
Wua-Wua terdiri atas 4 Kelurahan, yaitu Kelurahan Wua-Wua, Kelurahan Bonggoeya,
Kelurahan Mataiwoi, dan Kelurahan Anawai. Secara terinci wilayah administrasi
pemerintah Kecamatan Wua-Wua tahun 2015 dengan ibu kotanya Wua- Wua. Menyikapi tuntutan
tetap tegaknya semangat reformasi, maka penyelenggaraan pemerintahan di wilayah
Kecamatan Wua-Wua dilaksanakan dengan bertumpu pada prinsip demokratis, partisipasif,
transparansi dan akuntabel dalam upaya
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance).
B. Pembagian
Wilayah
Pembagian wilayah administrasi
pemerintahan di Kecamatan Wua-Wua pada tahun 2015 terdiri 4 kelurahan, 24 RW
(Rukun Warga) dan 84 RT (Rukun Tetangga), serta didukung oleh beberapa aparat pemerintahan
yaitu 45 aparat Kelurahan, 24 aparat RW, 84 aparat RT, dan Pembina Teknis LPM
81 aparat.
3. KEPENDUDUKAN
A. Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Penduduk di Kecamatan Wua-Wua Pada
Tahun 2015 tercatat sebanyak 29.249 Jiwa. Jumlah penduduk terbesar di Kelurahan
Bonggoeya yakni sebanyak 8.722 Jiwa, disusul Kelurahan Wua-Wua, Kelurahan
Mataiwoi dan Kelurahan Anawai masing- masing sebanyak 7.997 jiwa, 6.815 jiwa
dan 5.715 jiwa.
B. Persebaran
Penduduk
Persebaran penduduk Kecamatan
Wua-Wua tahun 2015 terpusat di Kelurahan Bonggoeya sebesar 29,8 persen,
menyusul Kelurahan Wua-Wua dan Mataiwoi masing- masing sebesar 27,3 persen dan
23,3 persen. Sedangkan Kelurahan yang paling sedikit penduduknya adalah
Kelurahan Anawai yaitu sebesar 19,5 persen. Penyebab utama terjadinya
persebaran penduduk di dua kelurahan ini
karena semakin banyaknya sarana perekonomian yang dibangun. Untuk penduduk Kelurahan
Bongoeya 8.430 jiwa, dan Kelurahan Wua-Wua 7.730 jiwa.
C. Struktur
Umur dan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk Kecamatan Wua-Wua
pada akhir tahun 2015 sebanyak 29.249 jiwa. Dimana terdiri dari 14.875 jiwa penduduk
laki-laki dan 14.374 jiwa penduduk perempuan. Rasio Jenis Kelamin sebesar 103
yang artinya ada 103 penduduk laki-laki pada setiap 100 penduduk
perempuan.
Berdasarkan struktur umur, penduduk
dapat dibagi atas penduduk muda/anak anak, (0-14 tahun) dan orang dewasa
(15-64 tahun) serta lanjut usia (65 tahun keatas). Anak-anak dan lanjut usia disebut
kelompok usia tidak produktif, sedangkan orang dewasa disebut kelompok usia
produktif. Perbandingan penduduk tidak produktif dan penduduk produktif merupakan
rasio ketergantungan (dependency ratio).
4. SOSIAL
Kebijakan pokok dalam pembangunan
di bidang kesejahteraan sosial ditujukan untuk mendorong rasa tanggung jawab
sosial masyarakat guna mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan
masyarakat serta terwujudnya partisipasi mereka dalam pembangunan kesejahteraan
sosial. Dengan demikian diharapkan makin meningkatnya usaha-usaha pembangunan
oleh masyarakat sendiri. Usaha tersebut meliputi kegiatan di bidang Pendidikan,
Agama, Kesehatan, Keluarga Berencana, Keamanan, dan Ketertiban Masyarakat,
serta kegiatan sosial lainnya.
A. Pendidikan
Sebagaiamana yang diamanatkan oleh
GBHN, maka sasaran pembangunan pendidikan dititikberatkan pada peningkatan mutu
dan perluasan kesempatan belajar disemua jenjang pendidikan mulai dari Taman
Kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi. Upaya peningkatan mutu pendidikan
yang ingin dicapai tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan manusia seutuhnya.
Sedangkan perluasan kesempatan belajar dimaksud agar penduduk usia sekolah yang
setiap tahun mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk untuk
dapat memperoleh kesempatan pendidikan seluas-luasnya.
Perkembangan dunia pendidikan di
Wua-Wua dapat dilihat dari banyaknya sarana pendidikan negerinya yaitu 4 SDN,
dan 1 SLTPN, Sedangkan sarana pendidikan yang swasta yaitu 10 TK swasta, 1 SLTP
swasta, serta 3 SLTA swasta.
B. Kesehatan
Seperti digariskan dalam GBHN,
salah satu perwujudan dari pada usaha mencapai keadilan sosial adalah dengan
mengusahakan kesempatan yang lebih luas bagi setiap warganya untuk mendapatkan
derajat kesehatan yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
Perbaikan pemeliharaan kesehatan rakyat dilaksanakan dalam rangka peningkatan
kemampuan tenaga kerja bagi keperluan pembangunan, serta untuk meningkatkan terwujudnya
kesejahteraan masyarakat.
Untuk mencapai sasaran pembangunan
bidang kesehatan di Kecamatan Wua-Wua, tetap digiatkan pelaksanaan pembangunan sarana
dan prasarana pelayanan kesehatan. Adapun keberadaan sarana kesehatan yaitu 1
Puskesmas, 1 Puskesmas Pembantu, 2 Praktek Dokter, 2 Praktek Bidan, 19 Posyandu
dan 1 Apotek.
C. Agama
Pembangunan di bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan untuk menciptakan
keselarasan hubungan antar manusia dengan manusia, manusia dengan penciptanya
serta dengan alam sekitarnya.
Pembangunan bidang Agama di
Kecamatan Wua-Wua seperti pembangunan sarana peribadatan. Sarana peribadatan
yang mendukung perkembangan kehidupan beragama di Kecamatan Wua-Wua yaitu
terdapat 32 Masjid, 1 Langgar/surau, 2 Gereja Kristen Protestan dan 1 Vihara.
5. PERTANIAN DAN
PETERNAKAN
Data yang disajikan didalam bab ini
adalah data hasil pembangunan pada sektor pertanian di Kecamatan Wua-Wua. Data tersebut
meliputi Tanaman Pangan, Tanaman Holtikultura (tanaman buah-buahan dan
sayur-sayuran), Penggunaan Tanah, Perikanan, dan Peternakan.
A. Tanaman
Pangan
Jenis tanaman bahan makanan yang
diusahakan di Kecamatan Wua-wua terdiri dari Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar. Luas
Panen tanaman bahan makanan tertinggi dari lahan yang ada di Wua-wua tahun 2015
adalah Ubi kayu sebesar 6 Ha, di susul ubi jalar sebesar 4 Ha, dan Jagung
sebesar 3 Ha.
B. Buah-Buahan
Jenis tanaman buah-buahan yang
diusahakan di daerah Wua-Wua tahun 2015 terdapat 21 jenis komoditi, dengan
produksidiantaranya adalah produksi sukun 1.131 kw, pisang 885 kw, rambutan 520
kw, Jeruk siam/keprok 323 kw, dan durian 240 kw.
C. Sayur-sayuran
Jenis tanaman sayur-sayuran yang
diusahakan di daerah Wua-wua tahun 2015 terdapat 14 jenis komoditi, dengan
produksi diantaranya adalah Kangkung 35 Kw, terung 31 Kw, tomat 29 kw, kacang
panjang 28 kw, bayam 25 kw, dan cabai besar 24 kw.
D. Penggunaan Tanah
Terdapat 2 jenis penggunaan tanah di
Kecamatan Wua-wua pada tahun 2015 yaitu Tegal/Kebun dan Lahan yang sementara
tidak diusahakan. Rincian penggunaan tanah tersebut yang terluas adalah Tegal/kebun
85 Ha.
E. Peternakan
Jenis populasi ternak yang
dikembangkan terdiri dari ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas. Ternak
kecil di Kecamatan Wua-Wua yaitu kambing. Produksi ternak kambing pada tahun
2015 sebesar 64 ekor atau lebih kecil dari tahun 2014. Untuk produksi ternak
besar berupa sapi mengalami penurunan. Jenis populasi dan hasil produksi ternak
unggas yang dikembangkan di Wua-Wua pada tahun 2015 yaitu ternak ayam kampung
4.130 ekor, ternak ayam ras pedaging 9.850 ekor dan itik/itik manila 115 ekor
F. Perikanan
Pembangunan di bidang perikanan di
Kecamatan Wua-Wua meliputi perikanan
darat (kolam) saja. Dimana pada tahun 2015 luas areal kolam yang terolah
tercatat 0,12 Ha atau 1,2 persen dari luas areal keseluruhan, sedangkan luas
areal kolam yang berpotensi seluas 10 Ha atau 0,89 persen dari luas areal keseluruhan
di Kecamatan Wua-Wua.
6. SARANA DAN
PRASARANA
A.
Sarana
Perkantoran
- Kantor
kecamatan
- Kantor kelurahan
-
Kantor
PLN
-
Kantor
Polisi
- Kantor
Pengadilan Tinggi
- Kantor
Koperasi
BAB 3
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1.
Proyeksi
Penduduk
Penduduk di Kecamatan Wua-Wua Pada Tahun 2015
tercatat sebanyak 29.249 Jiwa. Jumlah penduduk terbesar di Kelurahan Bonggoeya
yakni sebanyak 8.722 Jiwa, disusul Kelurahan Wua-Wua, Kelurahan Mataiwoi dan Kelurahan
Anawai masing- masing sebanyak 7.997 jiwa, 6.815 jiwa dan 5.715 jiwa. Jumlah penduduk dari tahun 2012-2016
Tahun
|
Jumlah Penduduk
|
Pertumbuhan Penduduk
|
2011
|
25.451
|
1089
|
2012
|
26.379
|
945
|
2013
|
27.314
|
967
|
2014
|
28.272
|
992
|
2015
|
29.249
|
977
|
Jumlah
|
4970
|
|
Rata-Rata
|
1242
|
P 16 = Po + b.ø
= 29.249 + 1242 X (2015-2016)
= 29.249 + 1242 X 1
= 30.491
P 21 = Po + b.ø
= 30.491 + 1242 X (2016-2021)
= 30.491 + 1242 X 5
= 30.491 + 6210
= 36.701
P 26 = Po + b.ø
=36.701 + 1242 X (2021-2026)
=36.701 + 1242 X 5
=36.701 + 6210
=42.911
P 31 = Po + b.ø
= 42.911 + 1242 X (2026-2031)
= 42.911 + 1242 X 5
= 42.911 + 6210
= 49.121
P 36 = Po + b.ø
= 49.121 + 1242 X (2031-2036)
= 49.121 + 1242 X 5
= 49.121 + 6210
= 55.331
Berdasarkan data
proyeksi diatas maka dapat diketahui jumlah penduduk di kecamatan wua-wua untuk
20 tahun kedepan yaitu pada tahun 2036 mencapai 55.331 jiwa.
BAB 4
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Di
lihat dari jumlah penduduk pada tahun 2011sampai tahun 2015 di dapatkan jumlah
rata-rata penduduknya yaitu sebanyak 1242 penduduk, setelah di lakukan proyeksi
data penduduk untuk tahun 2036 di dapatkan hasil data penduduk yaitu sebanyak
55.331 penduduk.
2. Di
lihat dari data Perhitungan Indeks Sentralitas Terbobot di Kecamatan Wua-wua,
kelurahan yang menjadi pusat pelayanan utama yaitu terdapat pada kelurahan
wua-wua dengan jumlah ideks sentralisasi
terbobot sebanyak 799. Kemudian kecamatan dengan sub pusat pelayanan utama
terdapat pada kelurahan Anawai dengan jumlah total indeks sentralisasi terbobot
sebanyak 719 dan kecamatan dengan penunjang pelayanan utama terdapat pada
kelurahan Bonggoeya dengan jumlah total indeks sentralisasi terbobotnya
sebanyak 533 dan pada kelurahan mataiwoi total indeks sentralisasi terbobotnya
sebanyak 413.
B.
SARAN
Adapun
saran yang dapat kami ajukan yaitu sebaiknya pada saat asistensi laporan
berlangsung diharapkan diharapkan anggota kelompok untuk memperhatikan apa yang
di jelaskan oleh dosen, agar pada saat proses pengerjaan laporan bisa berjalan
dengan lancar.
No comments:
Post a Comment