BAB V
PERANAN, FUNGSI, DAN MANFAAT HUTAN
A.Pengertian Peranan Hutan, Fungsi Hutan, dan
Manfaat Hutan
1. peranan hutan
Menurut
KBBI (Balai Pustaka 1996)
Peranan: tindakan yang dilakukan oleh
seseorang dalam suatu peristiwa.
Peranan hutan: seperangkat sifat atau
perilaku, kemampuan dan tindakan yang dimiliki, atau dapat diberikan oleh hutan
dalam suatu keadaan peristiwa tertentu.
·
Pada skala indonesia, hutan indonesia
berperan sangat besar dan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional
terencana dan berkelanjutan selama era pemerintahan orde baru.
·
Bentuk peranan hutan adalah sebagai
modal awal dalam melaksanakan pembangunan secara terencana dan berkelanjutan
salama era pemerintahan orde baru diindonesia.
2. Fungsi Hutan
Menurut KBBI dan WNWCD
Fungsi: tugas atau pekerjaan khusus yang
diperlukan dalam suatu bagian pekerjaan atau
kegiatan.
Fungsi Hutan: kedudukan dan tugas hutan
sebagai suatu ekosistem dalam suatu kesatuan yang lebih luas dalam wilayah
bentang alam ekologis tempat hutan berada.
Kedudukan dan Tugas adalah dilihat dari
kegunaan ekosistem hutan tersebut didalam bentang alam ekologis tempat hutan
tersebut berada.
Fungsi hutan:
·
Habitat dan sumber keanekaragaman hayati
Indonesia
merupakan Negara megabiodiversity terbesar ke 2 setelah brazil, memiiki
keanekaragaman 18 dan endemisme 22.
Indonesia
menduduki peringkat:
o
Ke 2 untuk mamalia (12%, 515 spesies,
39% endemic 167 jenis).
o
Ke 4 untuk reptilian (7,3% 512 spesies,
29% endemic).
o
Ke 5 untuk burung (17% 1.519 spesies,
28%endemik 397 jenis).
Ke
5 besar didunia untuk kekayaan jenis tumbuhan: memiliki 38.000 spesies (55%
endemic), (35%spesies) diataranya dari family dipterocarpacea yang bernilai
tinggi (menguasai perdagangan dunia).
Indonesia
memiliki kurang lebih 17.000 pulau dan diperkirakan memiliki 90 tipe ekosistem
dan terdapat 15 formasi hutan alam dari ujung barat disabang hingga ujung timur
di merauke yang merupakan habitat utama bagi banyak spesies tumbuhan dan hewan.
·
Penyimpan Air dan Pelindung Tanah
Secara
hidrologi, hutan mampu menahan air hujan dan menyimpannya didalam tanah
sehingga dapat menyimpan air dan melindungi tanah.
·
Menyuburkan tanah.
Tanah
disekitar hutan dapat menyuburkan, karena terjadinya proses penguraian
daun-daun yang gugur menjadi tanah humus yang subur.
·
Menjaga kestabilan iklim.
3. Manfaat Hutan
Menurut KBBI : manfaat merupakan sinonim dari kata
guna dan faedah.
Menurut
WNWCD manfaat (benefit) : segala sesuatu yang memberikan sumbangan atau
tambahan terhadap perbaikan atau peningkatan keadaan atau sifat suatu benda.
Manfaat
Hutan : manfaat yang diperoleh dari hutan sebagai satu kesatuan ekosistem,
yaitu seluruh barang dan jasa yang dapat diperoleh dari ekosistem hutan yang
dapat memberikan sumbangan terhadap perbaikan atau peningkatan keadaan bentang
alam ekologis tempat hutan tersebut berada.
Dalam
pengertian umum manfaat hutan dapat dikelompokkan:
·
Manfaat ekonomi
Hutan
merupakan salah satu ciptaan Allah SWT yang berfungsi sebagai sumber kekuatan
ekonomi bagi manusia.
·
Manfaat ekologi
- Hutan sebagai sumber kesejukkan bagi manusia melalui udara yang segar.
- Konservasi bagi pengadaa air yang penting bagi kehidupan manusia sangat tergantung pada hutan sebagai salah satu rantai ekosistem.
- Hutan sebagai tempat konservasi sumberdaya alam, yaitu: tanah, air, tumbuhan dan hewan.
- Konservasi energy daur ulang, baik dalam diri hutan tersebut.
- Memperkecil risiko eksistensial.
·
Manfaat religious
Dalam
riwayat agama-agama besar didunia, hutan atau pohon memiliki aspek penting
dalam proses diturunkannya suatu agama. Contoh Buddha mendapatkan pencerahan
ketika mereka sedang bersemedi dibawah pohon Bodhi.
Dalam pengertian khusus, manfaat hutan
biasanya dinyatakan dalam bentuk ukuran dari manfaat tersebut yaitu nilai
hutan.
§ Nilai
(value) dalam MNWCF diartikan sebagai harga dari suatu benda yang dinyatakan
dalam uang atau kesetaraannya dengan benda lain dalam waktu tertentu.
§ Menurut
davis dan Johnson (1987) dan davis et al. (2001) nilai merupakan persepsi
manusia tentang harga suatu barang atau jasa menurut individu orang tertentu,
ditempat tertentu dan pada waktu tertentu.
Beberapa
macam nilai hasil hutan adalah:
§ Nilai
hutan berupa kayu
§ Nilai
hutan berupa non kayu
§ Nilai
satwa liar nilai flora dan fauna langka
§ Nilai
jasa perlindungan terhadap erosi
§ Nilai
keindahan alam
§ Nilai
kenyaman udara didalam hutan.
B. Peranan, Fungsi dan Manfaat
Hutan dalam Kehidupan Manusia
1. Peranan Hutan dalam Perdaban
Manusia
peranan hutan dalam
mendukung peradaban manusia dimuka bumi ini sangatlah besar, sehingga hutan
diakatakan sebagai otot peradaban manusia.
Undang-undang yang telah dibuat untuk
keperluan tersebut dan berhubungan dengan bidang kehutanan.
§ Undang-undang
no. 26 thn 2007 tentang penataan ruang. Penataan ruang yang berhubungan dengan
peran dan fungsi hutan adalah: ruang, wilayah, kawasan, kawasan lindung, dan
kawasan budidaya.
§ Undang-undang
no. 32 thn 2009 tentang perlindungan dan penelolaan lingkungan hidup. Yaitu:
lingkungan hidup, SDA, dan ekosistem.
§ Undang-undang
no. 41 thn 1999 temtang kehutanan. Yaitu: kawasan hutan, hutan produksi, hutan
lindung, dan hutan konservasi.
2. Manfaat Hutan
Menyediakan
hasil hutan baik berupa benda, hayati, non hayati, dan jasa.
C.Kehutanan Indonesia
Asal-Usul
Hutan Indonesia
Sumber informasi
yang cukup rinci : sejarah kehutanan indonesia yang dibuat oleh departemen
kehutanan RI tahun 1986. Intisarinya dapat diuraikan berikut (departemen
kehutanan 1986a dan 1986b).
Penamaan
zona-zona yang telah dikutip didalam master plan kehutanan tahun 1975 disebut
§ Zona
barat (zona asiatik) berada dibawah pengaruh vegetasi asia, meliputi pulau
Sumatra, Kalimantan dengan jenis kayu yang didominasi family dipterocarpaceae.
§ Zona
tmur (australistis) berada dibawah pengaruh vegetasi Australia, meliputi pulau
Maluku, nusa tenggara dan papua dengan jenis kayu didominasi oleh jenis dari
family araucariacea dan myrtaceae.
§ Zona
peralihan (zona Wallace) merupakan kondisi peralihan dari kedua diatas yang
didominasi oleh jenis araucariacea, myrtaceae dan verbenaceae.
D. Macam-macam Tipe Ekosistem Hutan
Diindonesia
Ekositem adalah tatanan kesatuan secara
utuh antara seganap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Dalam yang
dipergunakan oleh direktorat jenderal kehutanan (1976), Hutan indonesia dibagi
dalam 6 tipe,yaitu:
1.Tipe-tipe
hutan dalam formasi klimatis:
§ Hutan
hujan (tropical rain forest). Tipe hutan ini terdapat diwilayah yang memiliki
tipe ikim A atau B, yaitu iklim yang selalu basah, tanah podsol, latosol,
alluvial dan regosol, drainase tanah baik, terletak jauh dari pantai.tegakan
yang selalu hijau, tidak menggugurkan daun.
§ Hutan
musim (monsoon forest). Tipe hutan ini terdapat pada daerah-daerah yang
mempunyai tipe iklim C atau D dengan rata-rata curah hujan antara 1.000-2.000mm
pertahun.
§ Hutan
gambut (peat forest). Tipe hutan ini terdapat pada daerah yang beriklim tipe A
atau B dan tanah latosol dengan lapisan gambut setebal 50 cm atau lebih.tipe
hutan ini tersebar di pulau Sumatra dan pulau Kalimantan.
2. Tipe-tipr
hutan dalam formasi edafis:
§ Hutan
rawa (swamp forest). Terdapat pada daerah yang selalu tergenang air tawar,
tidak terpengaruh iklim.
§ Hutan
payau (mangrove forest). Terdapat pada daerah pantai yang selalu atau secara
teratur tergenang air laut,terpengeruh oleh iklim, tanah lumpur, pasir atau
lumpur berpasir, dan hanya mempunyai satu lapis tajuk.
§ Hutan
pantai (littoral forest). Terdapat pada tanah berpasir dan berbatu, serta
terletak diatas garis pasang tertinggi.
3.Tipe hutan menurut kriteria
kartawinata(1976)
§ Kelompok
hutan tanah kering. Yaitu: hutan non dipterocarpaceae, hutan dipterocarpaceae,
hutan pantai, belukar, hutan casuarina, dll,
§ Hutan
hujan rawa ( permanen atau musimah). Yaitu : hutan rawa air tawa, rawa gambut,
berangas, melaleuca, payau
E.Kekayaan Hutan Indonesia
1.Flora
Hutan : 10.000 jenis spesies. 10%
spesies berbunga diindonesia dari seluruh tumbuhan berbunga didunia (ke-7).
Diversity palm (lebih dari 400 spesies dipterocarp dan urutan pertama dan
terbesar didunia). Pulau Kalimantan diperkirakan 3.000 jenis pohon ( MOF,
1992). Dalam luas 1 ha dtemukan 150 jenis pohon. Pada petak yang lain ditemukan
75 jenis pohon dari genus yang berbeda. Propinsi riau dengan luas tinggal 200
ha ditemukan 218.
2. Fauna
Kekayaan keanekaragaman fauna:
§ 1.500
jenis burung diindonesia dan 28% endemic (17% dari jumlah jenis burung didunia
dan termasuk ke-4 terbesar didunia).
§ 12%
spesies memmalia pertama didunia (terbesar pertama didunia dengan 500 spesies
dan 36% endemic).
§ 3.000
jenis (25% dari jumlah jenis ikan dunia).
§ 16%
jenis reptilian dan amfibia dunia (urutan ke 3 terbesar didunia dengan 60
spesies).
Depatemen
kehutanan, 1992 dan beppennas, 1993).
Tumbuhan
Yang Dilindungi: 14 jenis palmae, 1 jenis raflesucea, 29 spesies orchidaceae, dan 13 jenis dipterocarpaeae.
Satwa
Yang Dilindungi : 70 spesies mamalia, 93 jenis aves, 31
jenis reptilian, 20 jenis insert, dan 7 jenis pisces.
BAB VI
PERANAN HUTAN DALAM PEMBANGUNAN
DIINDONESIA
A.Ruang Lingkup Manfaat Hutan dalam Pembangunan
Nasional
1.Manfaat Hutan Berdasarkan Wujud:
§ Barang (nyata) : dapat dilihat, dirasakan, diraba,
dan diukur secara langsung. Ex : kayu, rotan, getah, buah, satwa liar dan air
bersih.
§ Jasa (abstrak) : dapat dirsakan, tetapi tidak dapat
diraba atau dilihat. Ex : pemandangan alam, menyerap dan menyimpan karbon,
iklim mikro, memelihara kesuburan tanah,dll.
2. Berdasarkan Cara Penggunaan:
§ Manfaat langsung (nilai guna langsung): kelompok
hasil hutan yang pada waktu dan tempat tertentu memiliki sifat dapat dikonsumsi
langsung.
§ Manfaat tidak langsung (nilai guna tidak langsung) :
kelompok hasil hutan yang pada waktu dan tempat tertentu memiliki sifat tidak
dapat dikonsumsi langsung, tetapi dapat diperoleh melalui manfaat fungsi hutan
yang dapt diberikan.
B. Berdasarkan konsep Pengelolaan
hutan Secara Lestari (SFM)
§ Fungsi produksi
(ekonomi) : keseluruhan hasil hutan yang dapat dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan kehidupan manusia dalam melakukan berbagai tindakan ekonomi.
Ex bahan baku industry= kayu bhan baku industry, hhbk untuk bahan baku
industry, kayu bakar dijula secara komersial dan jasa hutan untuk menghasilkan
air bersih yang dijual secara komersial.
§ Fungsi ekologi: berbagai bentuk jasa hutan yang
diperlukan dalam memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan. Ex fungsi
hutan hutan untuk pengendalian erosi,memelihara kesuburan tanah, habitat flora
dan fauna.
§ Fungsi social budaya: barang dan jasa yang dapat
dihasilkan oleh hutan yang dapat memenuhi kepentingan umum, terutama bagi
masyarakat disekitar hutan untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Ex penyediaan
lapangan pekerjaan, penyediaan lahan untuk bercocok tanam, dan penyediaan kayu
bakar.
§ Dalam pembangunan ekonomi diindonesia, hasil hutan
yang dinilai secara ekonomis dan dimasukkan dalam produk domestic bruto: kayu
bulat, kayu gergajian, kayu lapis, hasil kayu bukan kayu
§ Manfaat lain yang tidak memiliki nilai komersial
(dapat diperdagangkan) masih belum dihitung.
C. Besarny Nilai Kontribusi Hutan
dalam Pembangunan Nasional Nilai Sosial
1. Nilai Ekologi Atau Lingkungan
§ Nilai jasa perlindungan pencegahan erosi dan
pengendapan lumpur dalam wilayah das, diperkirakan $ 22.0 milyar/tahun(anwar,
2000).
§ nilai jasa hutan untuk menyimpan karbon dengan tarif
sebesar US $ 10.0 ton/tahun (anwar, 2000).
§ Transfer nilai air : upaya pengendalian banjir,
pemanfaaatan air untuk irigasi, pembangkit tenaga listrik, untuk air minum dan
industry, pengelolaan DAS, dan lalu lintas air.
2. Nilai ekonomis
§ Pemanfaatan hutan secara komersial terutama dihutan
alam, yang dimulai sejak tahun 1967, telah menempatkan kehutanan sebagai
penggerak perekonomian nasional.
§ Selama 1992-1997 tercatat devisa sebesar US$ 16.0
milyar, dengan kontribusi terhadap PDB termasuk industry kehutanan rata-rata
sebsar 3,5% (BPS, 2004).
§ Pada tahun 2003 ekspor kehutanan secara resmi
dilaporkan sejumlah US $ 6,6 milyar atau sekitar 13,7% dari nilai seluruh
ekspor non migas.
C. Peran Dalam Pembangunan Nasional
Indonesia Dimasa Yang Akan datang
1.
menyediakan
lahan untuk bercocok tanam atau berbagai usaha lain bagi masyarakat disekitar
hutan, tetapi tanpa merubah fungsi utama hutannya.
2.
Menyediakan
berbagai hasil hutan bukan kayu untuk bahan baku industry dan keperluan
mayarakat setempat.
3.
Menyediakan
hasil hutan berupa kayu uantuk bahan baku industry dan keperluan masyarakat
lainnya.
4.
Menyediakan berbagai
manfaat selai kayu.
5.
Berbagai upaya
konservasi dalam rangka memelihara dan meningkatkan hasil ekologis, social
budaya dan ilmu pengetahuan, sebagai bentuk kontribusi hutan indonesia terhadap
pemeliharaan kualitas lingkungan dunia.
6.
Keberadaan hutan
yang cukup luas dan dengan kualitas yang tinggi, utamanya hutan alam, akan
sangat menguntungkan bagi posisi dan nama baik bangsa indonesia dimata
Negara-negara lain didunia, terutama dimata Negara-negara maju.
D. Perkembangan Luas Hutan
Indonesia
Luas
hutan indonesia pada zaman pra pelita (antara 1965-1969) yang ditetapkan
berdasarkan taksiran, diperkirakan luas seluruhnya kurang lebih 120 ha.
Hutan-hutan tersebut dibagi kedalam beberapa kelompok, yaitu (departemen
kehutanan, 1986):
a. Hutan lindung =
48 juta hektar (40,0%)
b. Hutan produksi =
24 juta hektar (20,0%)
c. Hutan konservasi =
18 juta hektar (15,0%)
d. Hutan rusak akibat perladangan liar = 30 juta
hektar (25,0%)
= 120 juta hektar (100,0%)
E. Perbandingan Relaif Hutan
Indonesia Dengan Hutan Dunia
1.Luas Hutan
Dunia
tahun 2000 diperkirakan 3,87 milyar hektar (FAO, 2001). Akan tetapi menurut FAO
(1999) dalam gardner dan engelme (1999), luas hutan dunia tahun 1994
diperkirakan 3,45 milyar hektar : 1,96 milyar hektar (53,9%) berada
dinegara-negara yang sedang berkembang, sedangkan 1,49 milyar hektar (46,1)
lainnya berada dinegara-negara maju, adapun penyebaran luas hutan pada berbagai
wilayah Negara-negara didunia secara rinci.
2.
Berdasarkan Data Pada Tahun 2000 (badan planologi kehutanan, 2000 dalam
purnama, 2002) luas hutan indonesia
·
Luas total : 120,4 juta ha
(3,1% dari luas hutan dunia)
·
Luas hutan tetap : 112,43 juta ha (2,9% dari
luas hutan dunia)
·
Luas areal
berhutan : 91,7 juta ha
(2,4% dari luas hutan dunia)
3.
Penyebaran Luas Hutan dunia 2010 berdasarkan data hasil FRA 2010 (FAO 2010)
·
Asia : 592,5 ha (14,8%)
·
Afrika : 674,4 juta ha (16,7%)
·
Eropa : 1,005 milyar ha (24,9%)
·
Amerika : 1,760 milyar ha (43,6%)
Data hasil FRA tahun 2010 luas hutan indonesia
94,432 juta ha atau 52% dari luas wilayah indonesia.
D. Luas Hutan Perkapita Penduduk
a. Luas hutan :
1960 = 6,80 milyar hektar
1994 = 3,45 milyar hektar
b. Populasi penduduk :
1960 = 3,0 milyar hektar
1995 = 5,7 milyar hektar
c. Luas hutan perkapita :
1960 = 1,2 hektar/orang
1995 = 0,6 hektar/orang
·
Dengan luas
hutan perkapita sebesar itu, 147 negara yang terdapat didunia, indonesia
menempati urutan ke 95 apabila diurut dari rasio yang terkecil kerasio yng
terbesar, atau urutan ke 63 apabila diurut sebaliknya.
·
Dilihat dari
besarnya luas hutan perkapita, maka indonesia menampati urutan ke 63 terbesar
didunia atau urutan ke 95 terkecil didunia.
·
Negara yang
memiliki luas hutan perkapita tertingi didunia adalah: gulana prancis yaitu
117,63 ha/orang (1980), 54,35 ha/orang (1995) dan diperkirakan 26,37 ha/orang
(2025).
·
Berdasarkan data
tahun 1995, dari 157 negara didunia 66 negara (42,03%) diantaranya memeiliki
luas hutan perkapita lebih dari 0,1 hektar/orang, sedangkan 91 negara (57,97%)
lainnya kurang dari 0,1 hektar/orang.
E. Laju Pengurangan Luas Hutan
1.Hutan Indonesia
·
Data 10 tahun
terakhir laju pengurangan luas hutan diindonesia sekitar = 1,6 juta
hektar/tahun (departemen kehutanan 2001).
·
Menurut data
luas penutupan hutan hasil pemetaan REPPPROT (1985)dan departemen kehutanan
(1997), diperoleh perkiraan laju pengurangan luas hutan indonesia (diluar p.
jawa) sebesar 1,7 juta hektar/tahun (world bank, 2001).
·
Keadaan tahun
2002 laju pengurangan hutan indonesia sekitar 2 juta ha/tahun (menurun, 2002).
·
Keadaan laju
pengurangan luas hutan indonesia menurut hasi FRA (2010) :
o 1990-2000 (1,910 juta ha/thn; 1,75%/thn)
o 2000-2005 (0,310 juta ha/thn; 0,31%/thn)
o 2005-2010 (0,685 juta ha/thn; 0,71%/thn)
2. Hutan Tropika Dunia
·
Laju pengurangan
hutan tropika antara tahun 1960-1990 = 15 juta/hektar (gardner dan engelman,
1999).
·
Luas pengurangan
hutan tropika:
o 1970-1980 = 11,3 juta/thn
o 1981-1990 = 17,0 juta ha/thn (maini dan ullsten).
3. Hutan Temperate dan hutan Boreal
·
Deforestasi
dengan proporsi luas yang sangat tinggi telah terjadi pada kedua tipe hutan ini
selama periode 10.000 tahun terakhir, akibat terjadinya jumlah (maini dan
ullstan,1993).
·
Luas hutan
boreal telah stabi; dan luas hutan temperate sedikit bertambah pada akhir
1980-an (allan dan lanly, 1991, dalam maini dan ullsten, 1993).
4. Kekayaan Ekosistem Hutan
Kekayaan
hutan yang paling tinggi pernannya dalam menopang sistem kehidupan didunia,
diluar potensi hutan yang bersifat langsung (kayu dan hasil hutan langsung
lainnya), adalah nilai ekologi (lngkungan) dari hutan, terutama keanekaragaman
hayati dan jasa hutan dalam menyerap dan menyimpan karbon.
Kekayaan
hutan diindonesia, diperkirakan hutan
alam tropis diindonesia merupakan hutan yang memiliki kekayaan kenekaragaman
tertinggi ke-2 didunia setelah hutan dibrazil. Akan tetapi, dengan ditemukannya
keanekaragaman hayati tingkat jenis (spesies) untuk pohon dihutan tesso nilo
(riau), yaitu sebanyak 218 jenis pohon (pada petak dengan luasan satu hektar),
yang ditemukan oleh tim peneliti WWF dan CBM (2002), maka diperkirakan hutan
yang memiliki kekayaan jenis pohon tertinggi didunia berada diindonesia.
a.
Menurut data
hasil FRA tahun 2010 (FAO 2010). Indonesia dengan luas daratan 1,3% dari luas
daratan dunia, memiliki hutan dengan luas sekitar 3,1% luas hutan dunia.
b.
Menurut data hasil
FRA tahun 2010 (FAO 2010), besarnya karbon yang tersimpan didalam hutan
diseluruh dunia diperkirakan sekitar 652,4 milyar atau sekitar 161,8 ton/ha.
Laju pengurangan beasarnya karbin dalam hutan dunia
anatara tahun 1990-2010:
·
0,17%/tahun
(1990-2000)
·
0,14%/tahun
(2000-2005)
·
0,12%/tahun
(2005-2010)
Dari sumber yang sama diketahui pula bahwa luas
hutan indonesia tahun 2010 diperkirakan sekitar 94,43 juta hektar.